Minggu, 08 Oktober 2017

,

ALLAH BAYAR SECARA TUNAI


_Cerita dari negeri jiran kami terjemahkan ulang dalam bahasa Indonesia_ Semoga mudah dipahami. 
_(Wajib baca kalau anda seorang anak manusia)_

Dikisahkan oleh seorang ustadz dinegeri Jiran (kisah nyata) ..

Satu hari saya pergi ke satu *Rumah Panti Jompo*. Seorang sahabat meminta bantuan agar saya dapat menyalurkan bantuan kepada orang miskin. Saya belikan kain sarung, beli roti, dll, saya pun pergi ke Panti Jompo yg saya kenal, tak usah saya sebut namanya. Saat sampai kendaraan kami di perkarangan Panti Jompo tsb, tiba-tiba ada seorang *ibu tua* berlari dari asrama (panti) mebdekati saya.

_"Ye..ye.. Anak aku datang, anak aku datang, senangnya anak aku datang.."_ Saya tak mengenal beliau siapa, ibu itu memeluk saya, dia cium saya. Orang tua itu berkata..

_"Nak.. Kenapa tinggalkan ibu disini nak, ibu mau pulang.. Ibu rindu rumah kita.."_Saya waktu itu.. hampir tak bisa berkata-kata,  Ya Allah.. Saya coba mengucapkan kata..

_"Bu.....'_

Saya pegang tanganya, saya lihat mukanya, dia bilang..

_"Sampai hati nak, kau tak mengaku aku ni ibu kau.."_

Bisa saya bayangkan, bagaimana perasan beliau begitu rindu pada anak nya, saya coba berpura-pura, seolah-olah saya anaknya, saya berkata..

_"Bu.. Maafkan saya ya.."_

Saya pegang tangannya, saya ajak duduk atas kursi, saya ambil roti, dan saya suapkan ke mulutnya. Tak terasa menetes air mata dipipi. Mencoba bayangkan, hati seorang ibu yang rindu kepada anaknya, bila kita anaknya, mengambilkan sepotong roti, kita suapkan kemulutnya, bagaimana perasaan beliau? Bagaimana perasan kita? Saya coba usap air matanya yg meleleh dipipi, dia pegang tangan saya, _Subhana Allah_.. Saya bisa merasakan bagaimana perasaan beliau yg begitu rindu kepada anaknya.

Saat saya hendak pulang, dia pegang kaki saya sambil berkata..

_"Nak.. Jangan tinggalkan ibu nak, ibu mau balik, ibu mau pulang.."_

Akhirnya saya minta izin dengan pihak pengawas panti di situ. _Melihat data beliau_ ternyata *anaknya ada 5 orang*. Yang paling besar bergelar *Tan Sri*, orangnya memang kaya, punya nama besar, dan hebat orangnya. Waktu saya izin pulang, dia pegang baju saya, dia bilang mau ikut saya pulang, saya bilang "di mobil ada banyak barang", "tak apa kata ibu itu, saya duduk sama barang-barang, itu"..  Akhirnya saya izin ke pengelola panti untuk membawa ibu itu selama 5 hari saja.

Pulang ke rumah saya, Sholat Subuh saya jadi *Imam* dia makmum di belakang, saya baca doa, saya tengok air mata beliau jatuh. Selesai doa saya salami beliau, saya cium tangannya, saya bilang..

_"Bu.. Maafkan saya ya.."_

Waktu itu, saya tak membayangkan kalau ibu saya sudah meninggal, tapi saya bayangkan ibu ini adalah ibu saya, sebab dia rindu pada anak-anakny. Di *hari ketiga* di rumah saya, waktu Sholat Isya', selesai doa saya salami beliau, dia lapisi tangannya dengan kain mukena-nya, dia salam.

Saya bilang..

_"Bu.. Kenapa ibu lapisi tangan ibu?, dua hari yg lalu ibu salam, ibu tak lapisi tangan ibu dengan saya. Kenapa hari ini ibu lapisi tangan?"_

Dia bilang..

"Ustaz.. Kau bukan anak saya kan.."_

_Subhanaallah_.. Tiba-tiba dia sebut nama saya *"Ustaz"*. Saya bilang..

_"Kenapa ibu panggil saya ustaz? Saya anak ibu.."_

Dia berkata..

_"Bukan.. Kalau anak saya dia tak akan seperti ini, kalau anak saya dia tak akan jadi *imam* saya, kalau anak saya dia *tak akan suap* saya makan.."_ 😢

Bayangkan sahabat-sahabat bagaimana perasaan ibu ini, spontan saya pegang dia, saya peluk dia, saya menangis, saya bilang.. _"Bu.. Walaupun bukan ibu saya tapi saya sayang ibu seperti ibu saya.."_. Saya pegang tangan ibu ini.. Walaupun bukan ibu saya tapi saya tahu *hatinya sangat rindu dekat dengan anaknya*, waktu itu saya pandang wajahnya, saya bilang..

_"Bu.. Walaupun ibu saya telah tiada, tapi ibu boleh ganti menjadi ibu saya, ibu duduklah di sini.."_.

Saat makan, saya suapkan nasi ke mulutnya, dia muntahkan balik makan dari mulutnya, saya tanya..

_"Kenapa bu?"_

Tiba-tiba saya lihat wajahnya pucat, saya angkat dia, panggil ambulan antar ke rumah sakit.

Waktu di RS, saya ambil kepalanya dan saya rebahkan ibu ini, dia pegang tangan saya dia berkata..

_"Ustaz.. Kalau saya mati, tolong jangan beritahu sorang pun anak saya, kalau saya sudah mati, jangan beritahu mereka di mana makam saya, kalau mereka tau di mana kubur saya, jangan izinkan dia pegang batu nisan saya.."_.

saya pegang beliau saya berkata..

_"Bu.. Jangan ngomong seperti itu, bu.."_.

Isteri saya menangis di sebelah, anak saya menangis di sebelah memegang dia. Kami pegang dia..

_"Bu.. Jangan ngomong seperti itu, bu.."_.

Dia geleng kepala, rupa-rupanya itulah saat penghujung hayatnya, akhirnya dia pun meninggal di atas ribaan saya di rumah sakit itu.

Dia meninggal dalam pelukan saya, saya doakan *Ibu Hajjah Khalijah* ini ruhnya mudah-mudahan bersama _Salafusoleh_.

Sahabat, bila kita masih ada ibu tolonglah *taat* pada ibu kita, *jangan durhaka* pada ibu kita, *jangan tinggalkan dia* di Pnati Jompo, saat ibu kita sakit kita *jaga* dia, *pijat-pijat kepala dan kaki* ibu kita.. sahabat-sahabat coba tanya ibu kita..

_"Bagaimana penderitaan ibu saat mengandung saya dulu? Bagaimana sakitnya ibu saat melahirkan saya dulu?"_.Tanya ibu kita sahabat-sahabat sekalian.. Kalau kita tanya sudah tentu air mata ibu kita akan jatuh, karena itu sahabat-sahabat *suapkanlah makanan* pada ibu kita.. Sahabat-sahabat semua.. Selepas wafatnya ibu ini, ternyata berita kematiannya sampai juga kepada anaknya yang sulung, anak dia terus telefon saya..
Apa anaknya bilang pada saya..

_"Saya akan bawa anda ke pengadilan, Saya akan tuntut anda *telah membawa keluar ibu saya dari dari Panti Jompo*"_.. 3 tahun dia titipkan ibunya di Panti, dia tak pergi lihat, sebab itu ibunya rindu *hingga ibu itu tak bisa membedakan saya dengan anaknya*.. Akhirnya saya tunggu, tunggu punya tunggu tidak ada kabar hampir setahun lebih. Saya pergi ceramah di *Masjid di daerah pecinaan*, selesai saya ceramah datang seorang lelaki memeluk saya. Menangis dalam masjid, orang dalam masjid heran, ada apa ini, saya tanya pada dia..  _"Pak, ada apa ini? Ada masalah apa..?"_.

Dia berkata dalam keadaan menangis..

_"Ustaz.. Tolong kasi tahu di mana makam ibu saya ustaz? Tolong kasi tahu di mana kubur ibu saya?"_.. Saya bilang.. _"Kenapa hari ini baru tanya kubur ibu kamu?"_..

Dia bilang..

_"Tolonglah ustaz.. Saya mau jumpa ibu saya ustaz, sayalah orang yang bergelar *Tan Sri* yang mau menuntut ustaz saat itu.. Saya sekarang ini *sudah bangkrut* ustaz, *isteri saya mati* kecelakaan, *rumah disita* bank, *mobi mewah* saya *semua dah disita bank*, tinggal satu saja, motor tua itu.."_.

Saya berkata..

_"Saya bisa tunjukkan makam ibu kamu, tapi dengan *satu syarat*, kamu *jangan pegang batu nisan* ibu kamu.."_.

Sampai di pemakaman, tak sempat saya turun dari mobil, dia turun duluan, *saya lihat didepan mata saya sendiri* dia _*jatuh tersungkur tangan nya menjadi hitam, mulutnya tertarik sebelah*_ yang tadi awalnya tangan dan mulutnya baik-baik saja, sambil memanggil-manggil..

_"Ibu.. Ibuuu... Ibuuuu.."_.

Tiba-tiba saya angkat dia tak jauh dari makam ibunya _*belum sampai ke kubur ibunya, dia dah hembuskan nafas terakhir*_ disamping makam ibunya..

_Allahu Akbarrrrrrrrrrrrr..._

Mengucap panjang saya.. Allah SWT tunjukkan kepada saya, dikehidupan ini *balasan anak yang durhaka pada ibu dan ayahnya*.

Semoga kisah ini menjadi pelajaran di luar sana, ambillah *iktibar* dari kisah di atas.

_"Dan apabila *mata ibumu sudah tertutup* maka *hilanglah satu keberkatan disisi Allah*, yaitu doa seorang ibu"_

C&P.. (diterjemahkan kembali:Melwin)

Sutedjo Bin Salkas, [08.10.17 16:43]


Selasa, 07 Maret 2017

,

Sembuh

Sembuh Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Di sebuah desa yang sama, tinggal Abdul, Ali, dan Karim. Abdul adalah seorang tukang batu, dia juga punya kebiasaan buruk yaitu bermabuk-mabukan dan tidur dengan wanita-wanita tuna susila.
Ali adalah seorang petani. Dia adalah seorang pekerja keras dan cukup taat dengan agama. Dia bekerja mengelola sawah dan ladangnya dari pagi hingga sore. Pada saat panen, tak lupa ia menyisihkan sepersepuluh hasil ladangnya untuk orang-orang tidak mampu. Karim adalah seorang Imam. Ia sangat dikenal di desa itu karena ceramah-ceramahnya yang motivatif. Banyak orang kembali bertobat pada Tuhan saat mendengar ceramahnya. Ia adalah seseorang yang total melayani Tuhan.  Pada suatu hari, nasib yang cukup aneh menimpa mereka. Mereka bertiga terjangkit penyakit lepra. Karena sudah peraturan adat, mereka bertiga harus segera diasingkan dari desa tersebut. Penduduk kawatir mereka akan menyebarkan penyakit mengerikan itu. Sebuah gubug kecil pun dibuatkan oleh warga di pinggiran desa, dan mereka bertiga tinggal disana.  Suatu malam, mereka bertiga mendapatkan mimpi sama. Di dalam mimpi itu mereka mendengar Tuhan berkata, ?Berdoalah, maka kalian akan sembuh.? Mereka pun segera melaksanakan apa yang dikatakan oleh mimpi tersebut. Setiap pa ... baca selengkapnya di Sembuh Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

,

Wiro Sableng#156:Topan Di Gurun Tengger


Karya: Bastian Tito

WIRO SABLENG
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212
Episode : PETAKA PATUNG KAMASUTRA

SATU

Di tengah ruangan Pendekar 212 berdiri tanpa pakaian, membelakangi Purnama. Keberadaan sang pendekar seperti ini membuat Purnama tercekat hentikan langkah. Tiba-tiba Wiro membalikkan tubuh. Purnama terperangah. Dua bola mata membesar. Lutut terasa goyah dan dada bergoncang keras. Aliran darah dalam tubuh mengalir deras. Sepasang mata tak berkedip memandangi sosok telanjang sang pendekar. Mulai dari kepala sampai ke ujung kaki. Saat itulah gadis ini sempat melihat ada satu tanda putih dibagian bawah pusar Wiro. 
Dalam episode sebelumnya (Sang Pemikat) diceritakan setelah mengalami kesembuhan dari penyakit kelainan darah, Pendekar 212 Wiro Sableng, secara diam-diam meninggalkan rumah panggung tempat dia dirawat. Namun kepergiannya diketahui dan diikuti Purnama. Lenyapnya kedua orang itu kemudian membuat semua orang yang ada dirumah panggung menjadi heboh. Berbagai dugaan dan prasangka muncul. Walau bergurau Naga Kuning bocah sakti bermulut jahil sempat mengatakan jangan-jangan Purnama membawa Wiro untuk diuji kejantana... baca selengkapnya di Wiro Sableng Topan di Gurun Tengger pada Cerita dan Motivasi Nomor1 Com

, ,

Wiro Sableng#86 : 8 Sabda Dewa

WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212
Karya: Bastian Tito
Episode : WASIAT IBLIS

SATU

WALAU matahari tertutup awan kelabu tebal namun udara dipermukaan laut terasa panas bukan main. Wiro pandangi baju dancelana putih kotor yang terletak di lantai perahu. Dia berpikir-pikir apakah akan menanggalkan pakaian hitam pemberian Ratu Duyung yang saat itu dikenakannya lalu menggantikannya dengan pakaian putih dekil itu. Dia tak biasa berpakaian serba hitam seperti itu. Mungkin itu sebabnya dia merasa sangat panas. Memandang berkeliling Wiro tidak melihat lagi perahu yang ditumpangi Dewa Ketawa. Di kejauhan kelihatan beberapa pulau bertebaran di permukaan laut. Sesaat wajah cantik jelita serta sepasang mata biru mempesona Ratu Duyung terbayang di pelupuk mata Pendekar 212. "Gadis aneh..," kata Wiro dalam hati. "aku tidak mau munafik kalau merasa tidak suka kepadanya dan ingin bertemu dia lagi. Tapi mengingat permintaannya..." Wiro geleng-geleng kepala sambil usap tengkuknya, "Menurut penglihatan Ratu Duyung lewat cermin saktinya ada sebuah pulau aneh yang terdiri dari gunung, bukit dan batu merah melulu. Dia tak mampu melihat l... baca selengkapnya di Wiro Sableng #86 : Delapan Sabda Dewa Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

,

Yang Muda Yang Bewirausaha

Yang Muda Yang Berwirausaha Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Oleh: Pratama Puji
Perjalanan 1000 langkah selalu dimulai dari langkah pertama, kalo tidak berani melangkah dari sekarang, kapan lagi ? Action saja (Mas Mono) Tulisan di atas selalu saya ingat terus sepanjang hari, setelah saya mengikuti Seminar Entrepreur University Rabu (21/7) kemarin. Kebetulan yang mengisi acara tersebut adalah Mas Mono, pemilik waralaba Ayam Bakar Mas Mono yang sudah terkenal di Jakarta. Mas Mono berkisah pada awal perjalanannya tahun 2001 yang bekerja sebagai Office Boy (OB) di salah satu perusahaan di Jakarta, karena ingin maju dia membuat surat “memajukan diri” (bukan pengunduran diri) dan berjualan gorengan, setelah itu mencoba peruntungan dengan berjualan nasi uduk pada pagi hari dan ayam goreng kalasan pada siang harinya. Suatu hari, Mas Mono mendapat omset sangat tinggi karena berhasil menghabiskan 80 ekor ayam, namun keesokan harinya usaha tersebut digusur. Berawal dari situlah, Mas Mono berpindah tempat di daerah Tebet, dan membuka cabang. Usaha yang menggurita itu kini mempunyai brand “Ayam Bakar Mas Mono”. Bagi warga Jakarta dan sekitarnya, nama Mas Mono tentu sudah tidak asing lagi.  Di Jakarta ada Mas Mono, dari Surabaya ada ada Hendy Setiono, pemilik Waralaba “Kebab Turki Baba Rafi”. Di usianya yang tahun ini baru menginjak 27 tahun, Hendy berhasil mengembang ... baca selengkapnya di Yang Muda Yang Berwirausaha Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

,

Persahabatan Chintya dan Sisca

Persahabatan Chintya dan Sisca Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Siang yang panas, sepanjang perjalanan pulang ramai kendaraan berlalu lalang. Chintya segera merapat ke punggung mamanya yang sedang menyetir sepeda motor. Namun hawa panas masih terasa menyengat tubuh Chintya. Sepanas hati Chintya yang sedang gundah. Tak terasa Chintya dan mamanya sudah sampai rumah. Setelah membuka pagar dan pintu depan rumah, bergegas Chintya dan mamanya menuju ruang tengah.  “Ayo… sayang, cuci tangan dan segera makan siang” ajak mama Chintya.  “Malas ma… gak nafsu makan” jawab Chintya sambil menghempaskan tubuhnya di kasur depan televisi. Mama Chintya agak heran dengan sikap Chintya dan segera menghampiri.

“Kenapa cantik… ada masalah ya”
“Tidak ada ma. Lagi malas saja”
“Ya sudah… ayo sana mandi dulu. Sebentar lagi papa pulang. Kita shalat duhur bersama seperti biasa. Mama mau membersihkan tempat shalat dulu yaa…” kata mama Chintya sambil mencium pipi Chintya. Mendapat ciuman mamanya yang lembut, hati Chin  ... baca selengkapnya di Persahabatan Chintya dan Sisca Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

,

I Love Mom and Dad

I Love Mom and Dad Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Aku terus berjalan tanpa hentinya, walaupun sekarang hujan lebat aku tak perduli. Ini belum seberapa oleh apa yang di lakukan Mama untukku. Mama telah banyak berkorbaan demi aku. Tapi apa yang aku lakukan sekarang ini telah membuat Mama menangis. Aku tak tega, tak tega melihat Mama menangis karena aku. Sudah banyak kesalahanku terhadap orangtuaku apalagi terhadap Mama. Aku memang tidak pernah menyebut kata-kata jorok ataupun yang tidak boleh di katakan. Tapi aku membentak Mama, aku selalu emosi, tidak bisa berfikir dewasa. Apa yang di lakukan Mama hanyalah untuk kebaikanku. Aku tau, hanya saja aku yang tidak mengerti.  Aku memutuskan kabur dari rumah. Memang ini adalah tindakan yang tidak wajar. Tapi ini demi kebaikan Mama dan Papa. Aku sayang Mama dan Papa. Maafkan Dinda Ma, Pa.. Maaf tapi ini sudah menjadi keputusanku. Jaga kesehatan kalian baik-baik.  Hujan mulai reda, aku masih saja berjalan lurus tanpa tujuan, Mataku mulai berkunang-kunang, badanku serasa melayang di atas awan. Aku tak sanggup menahan ini lagi dan pada akhirnya aku jatuh di tanah yang basah ini. Saat aku membuka mataku ada yang beda dari penglihatanku. Tempat yang gelap menjadi terang, suhu yang dingin kini menjadi hangat. Ya, seperti sebuah ruangan ya ... baca selengkapnya di I Love Mom and Dad Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

What's Trending?

Instagram

Comments

Diberdayakan oleh Blogger.